Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang adiksi bermain game telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua, pendidik, dan pendamping orang muda katolik.
Meskipun game dapat menawarkan berbagai manfaat, bermain game yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan adiksi dan berdampak negatif pada kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan kehidupan sosial. Sebagai pendamping orang muda katolik, penting untuk memahami adiksi game dan faktor-faktor yang mendasarinya agar dapat secara efektif mendukung dan membimbing orang-orang muda yang mungkin sedang berjuang keluar dari adiksi game. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi adiksi game, tanda dan gejalanya, serta memberikan panduan tentang cara mengatasi masalah ini dalam konteks pendampingan orang muda katolik.
Bermain game secara berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan adiksi.
Memahami Adiksi Game
Adiksi game, juga dikenal sebagai Internet Gaming Disorder (IGD), ditandai dengan
kebiasaan bermain game yang berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan dan tanggung jawab sehari-hari. Sangat penting untuk disadari dan diketahui bahwa tidak semua pemain game akan mengalami adiksi. Namun, faktor-faktor tertentu
dapat berkontribusi pada munculnya dan perkembangan adiksi game, seperti:
Pelarian dan Pengaturan Emosional: Bermain game dapat memberikan jalan keluar yang mudah dari berbagai masalah di dunia nyata, menawarkan kelegaan sementara dari stres, kecemasan, atau kesepian. Beberapa individu mungkin mengandalkan game sebagai sarana pengaturan emosi, untuk mempermudah mengatasi kesulitan yang mungkin mereka hadapi dalam hidup mereka.
Interaksi Sosial: Komunitas game daring dan game multipemain dapat menumbuhkan rasa memiliki dan interaksi sosial. Bagi individu yang tidak memiliki jejaring sosial yang mendukung dalam kehiddupan luring mereka, game dapat menjadi pengganti relasi di kehidupan nyata, yang menyebabkan keterlibatan berlebihan di dalam game daring.
Tanda dan Gejala Adiksi Game
Mengenali tanda-tanda adiksi game sangat penting untuk intervensi dan dukungan dini adiksi game. Meskipun setiap individu mungkin menunjukkan gejala yang berbeda, beberapa indikator umum meliputi:
Hanyut dalam game: Terus-menerus memikirkan game, merencanakan sesi bermain berikutnya, atau menjadi gelisah dan mudah tersinggung saat tidak dapat bermain.
Kehilangan Kontrol: Ketidakmampuan untuk membatasi atau mengontrol waktu yang dihabiskan untuk bermain game, mengabaikan tanggung jawab lain, seperti tugas sekolah, pekerjaan rumah, atau aktivitas sosial.
Gejala Putus Obat: Mengalami kegelisahan, lekas marah, atau perubahan suasana hati saat tidak dapat bermain game, mirip dengan gejala putus obat yang terlihat pada adiksi napza.
Minat dan Relasi yang Terabaikan: Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati dan mengabaikan relasi dengan teman, keluarga, atau teman sebaya karena bermain game secara berlebihan.
Penurunan Kesehatan Fisik: Mengabaikan kesehatan fisik, seperti gizi buruk, kurang olahraga, dan kurang tidur karena sesi permainan yang terlalu panjang.
Mengatasi Adiksi Game dalam Konteks Pendampingan Orang Muda Katolik
Pendidikan dan Kesadaran: Didik diri Anda sendiri tentang adiksi game, penyebabnya, dan potensi konsekuensinya. Tetap mengikuti informasi terbaru dengan penelitian dan sumber daya terbaru untuk lebih memahami dan mengatasi masalah ini.
Komunikasi yang Terbuka: Ciptakan lingkungan yang aman dan tidak menghakimi di mana orang muda dapat secara terbuka mendiskusikan kebiasaan dan masalah bermain game mereka. Imbaulah mereka untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan konsekuensi negatif apa pun yang mungkin mereka temui.
Tetapkan Batasan yang Sehat: Bantu orang muda membangun kebiasaan bermain game yang sehat dengan menetapkan batasan waktu bermain yang jelas dan mendorong keseimbangan antara bermain game dan aktivitas lainnya. Berkolaborasi dengan orang tua dan wali (jika ada) untuk memastikan konsistensi dalam menetapkan batasan sehat di rumah maupun di dalam pendampingan orang muda katolik.
Kegiatan Alternatif: Sediakan berbagai kegiatan yang menarik dalam pendampingan orang muda katolik yang dapat mengalihkan perhatian orang muda dari bermain game yang berlebihan. Tawarkan kesempatan untuk aktivitas fisik, ekspresi kreatif, layanan masyarakat, dan interaksi sosial untuk mempromosikan gaya hidup yang holistik.
Jaringan Pendukung: Jalin koneksi dengan profesional kesehatan mental atau konselor adiksi yang dapat memberikan dukungan khusus bagi individu yang berjuang melawan adiksi game. Berkolaborasilah dengan para profesional ini untuk menawarkan lokakarya, seminar, atau kelompok dukungan yang mengatasi adiksi game dalam pelayanan orang muda.
Adiksi game adalah kekhawatiran yang berkembang dan dapat berdampak signifikan pada kehidupan orang muda. Sebagai seorang pendamping orang muda katolik, memahami faktor-faktor mendasar yang berkontribusi terhadap adiksi game dan mengenali tanda dan gejalanya menjadi sangat penting dalam memberikan dukungan dan pendampingan yang efektif.
Dengan menciptakan lingkungan yang terbuka dan tidak menghakimi, menetapkan batasan yang sehat, dan menawarkan aktivitas alternatif, kita dapat membantu orang muda mengembangkan pendekatan yang seimbang terhadap bermain game dan mencegah atau mengatasi adiksi. Bersama dengan orang tua, wali, dan profesional kesehatan mental, kita dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan kebiasaan bermain game yang sehat dan mendorong kesejahteraan orang muda secara keseluruhan dalam pelayanan pendampingan orang muda katolik.
Bantu mereka mengatasi adiksi game dengan mempromosikan kebiasaan bermain game yang sehat.
Memulai Percakapan
Kapan kamu main game? Main game apa biasanya?
Berapa lama kamu main game? Main game sampai apa?
Pernahkah bermain game menghalangi tanggung jawabmu?
Apakah kamu pernah mengalami kesulitan untuk berhenti bermain game?
Apakah kamu punya teman yang mengalami kesulitan untuk berhenti bermain game?
Buletin Pendamping PKB
Tulisan ini diambil dari Buletin Pendamping Pengembangan Komunitas Basis (PKB) Juli 2023 yang diterbitkan oleh komunitas Domus Cordis. Buletin ini memaparkan berbagai situasi kekinian orang muda serta tips pendampingan orang muda di berbagai Keuskupan/Paroki/Institusi/Organisasi.
Comments