top of page

Kenapa Kita Nyanyi di Misa?

Musik memberikan dimensi yang kaya dalam liturgi Katolik. Meski demikian, banyak dari kita tidak sepenuhnya menyadari pentingnya musik dalam pengalaman iman kita. Yuk kita ngobrol santai tapi serius—karena ini tentang bagaimana musik dan liturgi kita saling “nyambung” dalam iman kita sebagai kaum muda Katolik. Kita pakai gaya tanya-jawab supaya lebih hidup.


Eye-level view of a church interior with a beautiful altar
Interior gereja yang indah dengan altar

  1. Orang muda: Kenapa harus ada musik dalam Misa? Kan kita bisa saja berdoa dan mendengarkan tanpa nyanyi?


Pendamping: Sebetulnya, dalam hidup Gereja, musik bukan sekadar “tambahan” atau “hiburan” saja — musik adalah bagian integral liturgi.

Misalnya, dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dikatakan:

“Singing and music… ‘more closely connected … with the liturgical action’, according to three principal criteria: beauty expressive of prayer, the unanimous participation of the assembly, and the solemn character of the celebration.” (KGK 1157)
Dan sebelum itu: “The musical tradition of the universal Church is a treasure of inestimable value … the main reason … is that … it forms a necessary or integral part of the solemn liturgy.” (KGK 1156) Jadi, musik bukan cuma “opsi” — ia menyertai dan memperkuat apa yang kita perayaan dalam liturgi: menyembah Allah dan membangun komunitas.
ree
  1. Orang muda: Oke, tapi kan kita sering mendengar misa dengan musik pop atau band dan ada juga yang memakai organ/koor (paduan suara). Mana yang “lebih benar”?


Pendamping: Pertanyaan keren. Jawabannya: kita harus melihat dari prinsip-prinsip liturgi dan musik suci yang telah ditetapkan Gereja, lalu melihat konteks paroki kita (budaya, kemampuan, umat). Beberapa dokumen penting sebagai acuan:

  • Sacrosanctum Concilium – Konstitusi tentang Liturgi (Konsili Vatikan II) menyebut bahwa musik gereja adalah “harta yang tak ternilai” dan bagian integral liturgi.

  • Musicam Sacram (Instruksi 1967) menjelaskan norma-norma musik dalam liturgi: suara umat, instrumen yang sesuai, bahasa musik, dll. adoremus.org

  • Tra le sollecitudini (1903) yang menekankan pentingnya musik suci (chant, nada gereja) dalam liturgi.


Dengan kata lain, musik liturgi harus memenuhi:

  • Keindahan yang mengungkap doa (artistry dan spiritualitas).

  • Partisipasi penuh umat — bukan hanya “menyanyi sambil scroll hp”, tapi sungguh hadir secara hati dan aktif bernyanyi (berdoa) bersama.

  • Karakter yang sakral/khusus — sesuai dengan suasana ibadat, bukan konser sosial biasa. (KGK 1157)


Jadi: Musik pop atau band bisa digunakan jika sesuai dengan kriteria tersebut, dan dalam konteks yang dibuka Gereja (inkulturasi, budaya lokal, kemampuan umat). Tetapi musik juga tidak boleh sekadar “hiburan gereja” yang mengaburkan doa dan sakralitas liturgi.


ree
  1. Orang muda: Oh begitu. Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang muda untuk berkontribusi dalam musik liturgi?


Pendamping: Kita bisa bergabung dengan paduan suara, belajar alat musik, atau menulis lagu rohani. Keikutsertaan kita memperkaya pengalaman liturgi dan mengembangkan bakat. Misalnya, beberapa orang muda di paroki saya telah menciptakan lagu-lagu baru yang menginspirasi, yang akhirnya dinyanyikan di Misa.


  1. Orang muda: Wah, seru ya kak. Ternyata peranan musik dalam liturgi sangat penting dan ada ketentuan juga dari gereja. Terima kasih ya kak sudah menjelaskannya.


Pendamping: Sama-sama. Kebetulan saya juga sedang mencari tahu mengenai musik di Misa, makanya bisa bantu menjelaskan sedikit demi sedikit hehehe. Gereja Katolik memang kaya dan sangat indah. Tapi memang kita perlu sering-sering ngobrol seperti ini biar memperkaya pengetahuan iman.


Begitulah sekilas dinamika tanya-jawab sekelompok orang muda dengan pendampingnya. Musik dan liturgi itu memang saling melengkapi — bukan dua hal terpisah. Musik bukan semata “lagu gereja”, tetapi bagian hidup Gereja, bagian dari doa kita sebagai komunitas muda yang dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama.


Kita perlu bersyukur dan menghargai musik dalam liturgi, bukan hanya sebagai pendengar, tetapi juga pelaku aktif dalam merayakan iman. Mari kita jadikan musik sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama.

 
 
 

Komentar


Hubungi Kami

DOMUS CORDIS (DC)
 

adalah komunitas yang menginspirasi orang muda untuk mengubah dunia di dalam Kristus. Komunitas DC berdomisili di Jakarta, Semarang dan Sydney.

 

DC Jakarta tergabung dalam Pertemuan Mitra Kategorial (Pemikat) di Keuskupan Agung Jakarta, dengan Moderator Romo Stevanus Harry Yudanto Pr. 

Domus Cordis di berbagai lokasi tetap berada di bawah otoritas Gereja Katolik atau keuskupan setempat. 

Hubungi kami untuk ikut menginspirasi orang muda

demi dunia yang lebih baik di dalam Kristus.

Tujuan: Required

Terima kasih.

ALAMAT

Alamat:

Yayasan Domus Cordis

Wisma Argo Manunggal

Jl. Let. Jend. Gatot Soebroto Kav. 22, 

Jakarta 12930

Indonesia

WHATSAPP:

+62 812 1997 7328

DC Jakarta

EMAIL

DC Semarang

+62 815 1120 8000

bottom of page