Menjadi Misionaris Digital?
- Domus Cordis
- 7 Jul
- 3 menit membaca
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19-20

Ini adalah seruan Yesus bagi semua umat Kristiani di mana pun berada. Seruan yang berlaku sepanjang masa, termasuk di masa digital sekarang ini. Pewartaan tidak lagi terbatas pada faktor lokasi atau bahasa atau waktu. Di masa ini, semua dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui dunia digital. Maka, keberadaan Misionaris Digital, yaitu orang-orang yang aktif menggunakan media digital sebagai sarana untuk mewartakan Injil dan menjadi kehadiran Kristus di dunia maya, menjadi hal yang sangat penting.

Survei tahun 2023 dari datareportal.com, menyatakan ada 212.9 juta pengguna internet aktif di Indonesia. Sekitar tiga perempat dari populasi tersebut adalah pengguna aktif smartphone. Adanya peningkatan aksesibilitas internet, harga smartphone yang semakin terjangkau, serta perkembangan infrastruktur yang lebih baik, memang memudahkan semua orang masuk ke dunia digital ini. Dunia digital menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Bayangkan 212.9 juta masyarakat Indonesia berada di dunia digital, maka kehadiran Misionaris Digital menjadi semakin krusial. Berikut adalah beberapa peran dari Misionaris Digital:
Menjalankan perintah Yesus: Injil Matius 28: 19-20 menegaskan bagi Umat Kristiani untuk terus menyebarkan Kabar Gembira kepada seluruh dunia.
Menjangkau Audiens yang Lebih Luas: Batasan geografis menjadi tidak relevan di dunia digital. Pesan Injil dapat menjangkau jutaan orang di berbagai belahan dunia hanya dengan satu klik.
Relevansi dalam Konteks Kontemporer: Di era di mana sebagian besar informasi diperoleh secara online, Gereja perlu hadir dan bersuara di platform-platform ini agar pesan Injil tetap relevan dan mudah diakses.
Membangun Komunitas Online: Misionaris digital dapat membentuk komunitas iman yang mendukung, di mana orang-orang dapat berbagi pengalaman, belajar bersama, dan bertumbuh dalam iman, bahkan jika mereka terpisah secara fisik.
Merespons Kebutuhan Spiritual: Banyak orang mencari jawaban atas pertanyaan hidup dan kerinduan spiritual di internet. Misionaris digital dapat menjadi suara yang menawarkan harapan dan kebenaran Kristus.

Misionaris Digital: Setiap Orang Bisa Memulai!
Siapa saja sih yang bisa menjadi Misionaris Digital? Ya, kita semua! Semua orang yang mempunyai akses ke dunia digital.
Lalu, apa langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang Misionaris Digital?
Cari Informasi dari sumber terpercaya: Jadilah pengguna digital yang cerdas dan selektif. Filter informasi, gunakan sumber terpercaya seperti katekismus, surat apostolik Paus, ensiklik, akun resmi dari Vatikan (@vaticannews), akun Katolik yang terverifikasi (seperti @krismapedia, @teologitubuh, @majuskatolik), dan lainnya.
Berakar Kuat dalam Iman: Iman adalah pondasi utama kita. Iman inilah yang menjadi sumber suara dan tolok ukur kebenaran bagi setiap konten yang akan kita bagikan di dunia digital. Jika ada keraguan atau kegoyahan dalam iman, penting sekali untuk berkonsultasi dengan mentor iman seperti Romo atau pembimbing Katolik. Mereka bisa memberikan bimbingan yang tepat sebelum kita melangkah lebih jauh dalam membuat dan menyebarkan konten. Dengan demikian, apa yang kita sampaikan senantiasa selaras dengan ajaran Gereja dan memperkuat iman banyak orang.
Mulai dari platform yang kamu kuasai, dan mulailah dengan hal-hal sederhana seperti melemparkan pertanyaan iman di ig story atau membuat video pendek mengenai kunjungan gereja atau membagikan rasa syukur sederhana kepada Tuhan di reels.
Berani Bersaksi: Jangan takut untuk menjadi terang di dunia digital. Bagikan kebaikan, sebarkan harapan, dan tunjukkan kasih Kristus dalam setiap interaksi online kita.
Yuk, jadilah "Misionaris Digital" yang berani membawa pesan Injil ke setiap sudut dunia digital.
Penulis: Ratna Listiyani - Via Divina
Editor: Maria Anastasia - Salve Regina




Komentar