Tahun 1920, lahirlah seorang anak laki-laki. Ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Umumnya, tentu kita membayangkan dan menginginkan keluarga yang bahagia terjadi pada si anak laki-laki ini. Sayangnya, cerita di awal kehidupannya penuh dengan kepedihan dan dukacita. Banyak perpisahan terjadi. Perpisahan dengan orang-orang yang ia kasihi. Ayah, ibu, serta saudara-saudaranya, satu per satu semua berpulang pada Yang Kuasa. Usia 20 tahun, anak laki-laki yang sudah menjadi seorang pemuda ini telah kehilangan semua orang yang ia cintai.
Di pikiran kita bisa jadi berbagai pertanyaan muncul,
“Bagaimana kondisi anak ini menghadapi hidupnya? Apa yang terjadi?”
Tragis. Sedih.
Benar. Hidupnya memang terlihat tragis. Menyedihkan. Mungkin ada banyak kekecewaan yang tertoreh di dalam hatinya.
Tapi, Tuhan mempunyai rencana indah atas anak lelaki ini. Hidup yang ia jalani dengan penuh kesetiaan dan pilihan bersama Tuhan, membawa ia menjadi seorang yang terkenal dan akhirnya menjadi seorang Santo. Ya, ia adalah Santo Yohanes Paulus II.
Cerita Santo Yohanes Paulus II menjadi sebuah cerita yang begitu menginspirasi banyak orang, khususnya orang muda. Dengan segala perjalanan hidupnya, ia tumbuh dan mengerti arti indahnya perjalanan bersama dengan Yesus. Dengan setia, ia berseru pada semua orang muda:
“It is Jesus that you seek when you dream of happiness; He is waiting for you when nothing else you find satisfies you; He is the beauty to which you are so attracted; it is He who provoked you with that thirst for fullness that will not let you settle for compromise; it is He who urges you to shed the masks of a false life; it is He who reads in your hearts your most genuine choices, the choices that others try to stifle.” St. John Paul II
Rahasia Kekuatan Santo Yohanes Paulus II
Santo Yohanes Paulus II adalah seorang yang mencintai Yesus sepenuh hatinya. Yesus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yesus yang adalah Kabar Gembira bagi kita semua. Orang kudus ini menghidupi Yesus dengan hati yang penuh semangat kasih dan berserah.
Bagi saya, kamu dan teman-teman, mari kita belajar dari orang kudus ini untuk mengenal Yesus lebih dekat. Ada banyak cerita tentang Yesus di Alkitab. Kita juga bisa belajar dari sharing teman-teman tentang pengalaman menjalani hidup bersama dengan Yesus.
Tuhan memberi kita anugerah kehidupan. Tuhan yang memberi kita nafas dan waktu setiap harinya. Tuhan yang menyertai kita dalam segala keadaan. Jadi, setialah berpegang, setialah mendengarkan firman, setialah bersaksi, setia pada firmanNya yang menguatkan kita. Mulailah dengan setia membaca firman yang di Alkitab.
Selamat memasuki Bulan Kitab Suci Nasional.
コメント