Penggunaan media sosial mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri sekitar 70 persen dari penduduk Indonesia sudah menggunakan media sosial. Hal ini memunculkan fenomena di mana banyak orang, khususnya orang muda yang
mempunyai cita-cita ingin menjadi influencer dan selebgram.
Banyak orang muda punya cita-cita ingin menjadi influencer dan selebgram.
Media sosial atau sering disingkat medsos adalah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Media sosial juga sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring yang memungkinkan banyak orang untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Influencer dan Selebgram
Siapa yang tidak kenal dengan ketiga sosok ini? Ya, ketiga orang ini adalah sosok public figure yang menjadi influencer di media sosial kita. Influencer adalah istilah yang saat ini tidak asing lagi dalam telinga masyarakat.
Apa Itu Influencer?
Influencer adalah seorang dengan jumlah followers atau pengikut banyak, yang memiliki pengaruh besar kepada pengikutnya. Meskipun sama-sama berbasis fanbase atau follower, tujuan dari influencer ini relatif berbeda dari selebgram. Tugas influencer adalah untuk mempengaruhi, mengubah opini, dan perilaku pengikutnya melalui sarana daring dan dengan karakter influencer itu sendiri.
Apa Itu Selebgram?
Sementara itu Selebgram adalah istilah populer dari kalangan milenial yang muncul dari gabungan kata “selebriti” dan “instagram”. Seseorang dengan jumlah follower yang banyak dapat disebut sebagai selebgram. Sama seperti selebriti pada umumnya, seorang selebgram memiliki popularitas yang sebanding dengan akumulasi jumlah follower-nya, semakin tinggi jumlah follower maka semakin populerlah seorang selebgram. Selebgram seringkali dipandang sebagai promotional partner yang membantu sebuah produk atau brand agar lebih dikenal oleh audiens pada segmen tertentu.
Cara memilih Influencer
Dengan munculnya trend orang yang menjadi influencer, maka orang muda perlu mempertimbangkan influencer yang baik untuk diikuti. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk menentukan:
Tanyakan ke dirimu sendiri: Apakah Influencer yang aku ikuti membawa dampak positif terhadap perkembanganku sebagai pribadi Kristiani atau tidak.
Tanyakan pada dirimu: Apa pelajaran yang kudapatkan dari mengikuti influencer ini. Kita tentunya bisa belajar dari influencer untuk memberikan pengaruh positif kepada orang lain sehingga menjadi garam dan terang dunia, khususnya bagi followers kita di media sosial, yaitu dengan membagikan apapun yang bisa kita bagikan untuk membantu orang lain dan pastinya membagikan kebaikan Tuhan dalam hidup kita melalui media sosial.
Beberapa contoh pertanyaan yang bisa digunakan untuk memulai percakapan adalah:
Siapa influencer atau selebgram yang kamu ikuti?
Apakah ada influencer yang mempengaruhi pilihan-pilihanmu?
Apa hal/kualitas yang kamu cari dari influencer?
Pernahkah pendapat pribadimu dan pendapat influencer berbeda? Atau apakah influencer yang kamu ikuti pernah melakukan tindakan/mengunggah konten yang tidak kamu sukai? Apa reaksimu?
Apabila diberi kesempatan, apakah kamu mau bertemu dengan influencer pilihanmu? Jelaskan kenapa kamu harus bertemu dia?
Buletin Pendamping PKB
Tulisan ini diambil dari Buletin Pendamping Pengembangan Komunitas Basis (PKB) Juni 2023 yang diterbitkan oleh komunitas Domus Cordis. Buletin ini dibuat untuk mendukung pendampingan orang muda di berbagai Keuskupan/Paroki/Institusi/Organisasi.
Penulis: Renaldo
Σχόλια