Beberapa orang muda sedang asyik ngobrol. Di tengah-tengah obrolan, ada seorang teman datang dari kejauhan. Sontak, teman yang sedang berkumpul ini memanggil, “Wih, apa kabar Bro? Dengar-dengar lu pacaran sama si A**. Wah, lu yang log in atau dia yang bakalan log out nih?”
Cerita di atas bukan hanya sekadar cerita. Cerita itu cukup sering terjadi di tengah masyarakat Indonesia yang punya ragam budaya, ragam suku, serta ragam kepercayaan. Istilah log in berasal dari Bahasa Inggris yang menggambarkan proses saat seseorang memasuki atau mengakses sebuah sistem komputer dan aplikasi-aplikasi lainnya. Namun, budaya yang berkembang melalui media sosial membawa kata "log in yang berarti situasi ketika umat berpindah agama/keyakinan yang sama dengan kita. Begitu pula dengan log out, yang berarti umat berpindah ke agama yang berbeda dengan kita. Situasi log in - log out marak terjadi dengan alasan pernikahan.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Februari 2024, umat Katolik di Indonesia saat ini adalah sebanyak 3,1% dari 280,7 juta. Artinya ada 8,6 juta umat Katolik di Indonesia. Jumlah yang kecil di tengah-tengah masyarakat yang beragam. Bukan hal yang mudah untuk hidup sebagai minoritas. Apalagi sebagai pengikut Kristus, kita diutus untuk melaksanakan perintah Yesus, yaitu "Pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu.”
Sebagai pengikut Kristus, kita perlu terus berbagi Kabar Gembira. Minoritas yang hidup di tengah-tengah ragam masyarakat perlu mencari cara agar kesaksian hidup yang penuh kasih dan integritas dapat terus berjalan. Berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1. Jadilah Saksi Kristus
Tunjukkan kasih, kejujuran, dan keadilan dalam tindakan sehari-hari. Perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani seringkali lebih berbicara dibandingkan kata-kata.
2. Hormati sesama meski berbeda agama
Hargai keyakinan agama lain dan tunjukkan toleransi. Pendekatan ini mencerminkan kasih Kristus dan membuka ruang untuk dialog yang lebih mendalam.
Misalnya: mengucapkan selamat hari raya pada umat yang memeluk keyakinan lain, mengajak teman yang berbeda kepercayaan untuk berdiskusi, bukan untuk debat, tetapi untuk saling memahami keyakinan masing-masing, menghindari pernyataan yang menyinggung agama lain, membantu tetangga kita yang berbeda agama saat mereka dalam kondisi kesulitan, dll.
3. Menguatkan diri dalam komunitas Katolik
Jadilah bagian aktif dari kegiatan komunitas, seperti orang muda Katolik atau program sosial gereja, untuk memperkuat iman pribadi dan membantu sesama. Saat ini, Domus Cordis juga buka kesempatan bagi teman-teman yang mau bermisi dan berformasi lho. Yuk, daftar langsung di: bit.ly/gabungdc2025
4. Terlibat dalam kegiatan sosial
Ikut serta dalam kegiatan yang melibatkan berbagai agama, seperti bakti sosial atau program kebersihan lingkungan, menunjukkan bahwa iman Katolik mendorong kepedulian terhadap sesama.
5. Menggunakan media sosial untuk mewartakan Kabar Gembira
Bagikan pesan-pesan positif, kutipan Alkitab, atau cerita inspiratif melalui media sosial. Gunakan cara yang kreatif dan relevan.
6. Berdoa dan Berserah kepada Tuhan
Doakan agar Roh Kudus memimpin setiap langkah dalam mewartakan Yesus, terutama ketika menghadapi tantangan sebagai minoritas.
Dengan cara-cara tersebut, semoga kita bisa menjadi terang dan garam bagi masyarakat sekitar, mewartakan Yesus dengan damai dan penuh kasih. Semoga semakin banyak yang mengenal Yesus yang hidup dan puji Tuhan bila log in, bukan log out ya.
Comments