Tahun 2023 seluruh Cordisian merayakan momen kemerdekaan bersama dalam Domus Cordis Annual Retreat (disingkat DCAR) yang bertempat di 5G Resort, Cijeruk, tanggal 18 s.d. 20 Agustus 2023. Annual Retreat ini diikuti oleh seluruh cordisian baik yang onsite maupun online & anggota keluarga Domus Cordis dari usia balita sampai dewasa, dari yang berdomisili di Jakarta sampai luar Jakarta pun ikut memeriahkan kegiatan. Tahun ini juga kita kedatangan teman-teman Domus Cordis dari Semarang dan Medan! Sungguh luar biasa antusias Cordisian (sebutan bagi anggota Domus Cordis) dalam DCAR 2023.
Agustus adalah bulan penuh bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bulan ini bangsa Indonesia memperingati pendeklarasian bebasnya Indonesia dari penjajahan. Selaras dengan itu DCAR mengajak kita untuk “Merdeka” dari rasa takut dengan mengangkat tema “Don’t be afraid”.
Dimulai dengan lomba karaoke antar angkatan bertema kemerdekaan di hari pertama, tampak kekompakan dan kreativitas setiap angkatan.
Providence: Do Not Be Afraid
Dalam retret tahunan kali ini, Cordisian dilayani oleh Riko Ariefano dan Yurika Agustina sebagai pembicara. Dengan mengangkat teladan kisah Santo Yohanes Paulus II, Cordisian diajak untuk dapat mengalami perjumpaan dengan Kristus dan sungguh-sungguh percaya pada penyelenggaraan Allah dalam setiap misi yang Allah berikan bagi Cordisian.
Riko mengawali sesi pertama dengan ayat dari Injil Markus 10:17-27. Cerita tentang pemuda kaya yang menghampiri Yesus untuk menanyakan apa yang harus ia perbuat untuk mendapat hidup yang kekal. Namun pemuda itu berbalik kecewa ketika mendapati jawaban Yesus adalah si pemuda kaya ini diminta menjual seluruh hartanya.
Dalam kisah ini Riko mengajak Cordisian untuk berani merespon kasih Allah bagi kita, meskipun kadang rasanya kasih Allah menantang bagi kita. Sama seperti Santo Yohanes Paulus II, yang dalam karya pelayanannya mengikut Yesus tidak takut dan sungguh percaya kalau segala sesuatu mungkin bagi Allah, maka tidak ada karya pelayanan yang mustahil.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Yurika, masih terkait dengan sesi pertama, meneguhkan kita agar “Don’t Be Afraid to be Great” dalam kerendahan hati, kesederhanaan, dan kesucian. Allah telah memanggil kita untuk menjadi kudus sama seperti Allah adalah Kudus. Meskipun dalam perjalanan menanggapi panggilan Allah kita menemui banyak rintangan dan penderitaan namun semua itu tetaplah dalam kuasa Allah yang dapat Allah pakai bagi kebaikan bersama.
Doa Salib
Dalam praktik kehidupan sehari-hari tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah. Sering kali ketakutan menang atas diri kita. Menyadari hal itu dalam sesi Doa Salib, Cordisian dipersilakan untuk menuliskan ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri masing-masing Cordisian untuk diletakan di bawah kaki Salib Yesus. Banyak Cordisian yang datang dan bersimpuh di kaki Salib Yesus untuk mempersembahkan ketakutan-ketakutan mereka.
Selain rangkaian sesi, hari kedua juga diisi dengan kegiatan outbound. Masing-masing dari Cordisian dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang akan bertanding di tiap-tiap pos yang telah ditentukan.
Hari kedua ditutup dengan penampilan drama dari berbagai kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan tema, yang mana tema itu menjadi pesan yang harus mereka sampaikan dalam drama mereka. Meski kebanyakan drama mempunyai alur cerita yang unik dan nyeleneh, namun pesan-pesan itu menggaung secara jelas dalam setiap drama yang ditampilkan kelompok.
DCAR 2023 ditutup dengan pengutusan pada hari ketiga, yang mana Cordisian diajak untuk menghayati moto kepausan Yohanes Paulus II, Totus Tuus, yang artinya sepenuhnya milik Allah. Kita juga dapat meneladan dan berserah penuh kepada Bunda Maria, yang mana Bunda Maria adalah teladan sejati dalam penyerahan diri tanpa takut pada Allah.
Penulis: Maria Regina
Editor: Anastasia Avi
Intip keseruan DCAR 2023 melalui video ini:
Comments