top of page

Mission Impossible: Love Your Enemy


Halo KrisMates kita bertemu lagi di kelas Krismapedia yang ke-22 ini. Kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2022, dipandu oleh dua MC kece, yaitu Angel dan Leonita, dan pembicara yang nggak kalah keren loh, yaitu Kak Julita Angelina. Tema yang dibahas kali ini adalah Love Your Enemy. Hmm emang bisa? Ingat nama dan mukanya saja sudah kesal, masih untung nggak berantem. Penasaran apa yang dibahas di pertemuan kali ini?


Peserta diajak untuk mendefiniskan kata Love (Cinta / Kasih), Your Enemies (musuh), dan alasan kita membenci musuh kita. Setelah itu, peserta diberikan pengertian dari Love (Cinta / Kasih) menurut Santa Teresa dari Kalkuta, yaitu “Love can’t remind by itself, it has no meaning, love has to be put into action, and that action is service” dan pengertian Love dari Alkitab, pada 1 Yoh 4 : 19 dikatakan bahwa, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita”, dan di Roma 5 : 8 dikatakan bahwa, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus yang telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”.

Terdapat beberapa hal berkesan selama pembahasan, yang pertama adalah kalimat “Standar dunia membuat kita membenci diri kita sendiri". Kalimat ini berkesan karena pembicara sendiri terkadang merasa benci dengan diri sendiri, jika belum bisa mencapai hal-hal yang ditunjukkan orang–orang pada media sosial, apalagi jika Krismates ingat postingan yang sempat viral beberapa waktu lalu di media sosial, dimana di umur 25 tahun harus punya tabungan 100 juta, cicilan rumah sisa 20 persen, dll, kemudian ada juga postingan di umur 30 tahun ngga punya 1M kebangetan. Hal ini membuat kita sebagai anak muda merasa insecure, bahkan bisa menimbulkan kebencian terhadap diri sendiri, karena tidak bisa mencapai apa yang menjadi standar orang-orang di usia tersebut.


Kalimat kedua yang berkesan adalah “Kendali Diri - We can’t control how people will response to us, but you can control your response”. Sering kali kita menuntut orang lain untuk merespon seperti apa yang kita inginkan, sehingga sering kita merasa tersakiti jika respon yang diberikan orang tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, disini kita diajarkan untuk memiliki kendali diri yang baik agar tidak mudah tersakiti.


Kalimat terakhir yang berkesan adalah “To Love is To Forgive”, untuk mencintai, kita terlebih dahulu harus mengampuni. Disini peserta diajak untuk belajar mengampuni musuhnya sama seperti yang diajarkan Yesus melalui doa Bapa Kami sendiri. Memang untuk mengampuni adalah hal yang tidak mudah apalagi mengampuni musuh kita, tetapi bukan tidak mungkin. Rahmat dan berkat dari Tuhan akan menolong dan menyertai kita, untuk memungkinkan kita mengasihi musuh kita. Yuk bersama–sama belajar mengampuni musuh kita, KrisMates... I’m – Possible!!


Jangan lupa ikuti kelas Krismapedia bulan depan ya KrisMates. Untuk info selanjutnya, bisa kunjungi akun instagram @krismapedia. Sampai jumpa di bulan depan.


Penulis: Janssen Arnoldus (DC Jakarta - Good Samaritans)

Editor: Tinna (DC Jakarta - Sancta Gratia)


13 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page