Program Sexy and Holy (S&H) yang diprakarsai oleh Domus Cordis, kali ini menyasar regio-regio di Indonesia dengan bekerja sama dengan Komisi Keluarga dan Komisi Kepemudaan KWI. Pada program S&H 1 - Single, berbicara mengenai keutuhan pribadi, relationship dan kekudusan. Kita belajar bersama bagaimana menjadi pribadi yang ‘sexy’ dan ‘holy’ bersama Riko Ariefano dan Lia Brasali Ariefano.
Pelaksanaan program ini dibagi menjadi 2 sesi dengan waktu yang berbeda, sesi pertama adalah pemaparan materi melalui video yang dibagikan untuk ditonton oleh masing-masing peserta. Sesi ke-2 adalah sesi tanya jawab atau Q&A. Sesi Q&A S&H 1- Single untuk regio Sumatera, regio Manado Amboina dan Makassar (MAM) diadakan pada hari Minggu, 20 Juni 2021. Sedangkan, regio Kalimantan diadakan pada tanggal 27 Juni 2021. Ada sekitar 30 peserta yang mengikuti program dan hadir di sesi Q&A.
Sekalipun sesi ini berlangsung online, acara Q&A S&H 1- Single ini dikuti dengan antusias oleh para peserta. Terbukti bahwa selain pertanyaan yang masuk melalui link yang dibagikan, ada juga peserta yang bertanya secara langsung pada narasumber, serta berbagi pengalaman. Bicara soal relationship, tentunya selalu seru dan menggugah semangat peserta untuk terlibat aktif.
Live Q&A Sexy and Holy 1 - Regio Sumatera
Untuk regio Sumatera, pertanyaan-pertanyaan yang masuk berkaitan dengan restu Orangtua, pacaran beda agama, bagaimana menjadi pribadi yang utuh, bagaimana mengatasi perbedaan karakter dengan pasangan, perbedaan status secara finansial, hubungan jarak jauh, dan banyak lagi pertanyaan yang menarik. Semua pertanyaan dan permasalahan dikupas tuntas oleh narasumber. Acara berlangsung santai dengan candaan-candaan yang menambah keseruannya.
Riko menekankan bahwa inti panggilan hidup dalam ajaran Gereja Katolik, adalah selibat dan berkeluarga. Sebagai kaum muda pertama-tama kita diajak untuk mengenali apa yang menjadi panggilan hidup kita, dan mendengar apa yang Tuhan kehendaki atas hidup kita, terlebih jika kita masih single. Ini menjadi saat yang tepat untuk mempersiapkan diri agar menjadi pribadi yang siap dan layak, apapun panggilan hidup kita. Dari Lia menekankan mengenai 3 nilai mendasar yang diajarkan di bahasan Sexy and Holy, yaitu paham tujuan akan hubungan yang dibangun, keputusan hidup yang bertanggung jawab, dan mencintai dengan sehat (bukan menggunakan). Narasumber juga menekankan bahwa kepenuhan kita terletak pada Tuhan. Cinta pertama kita harusnya kepada Yesus, bukan pacar, kalo kata Erme sebagai moderator sesi ini, tentang bagaimana menjadi high quality single.
Live Q&A Sexy and Holy 1 - Regio Kalimantan
Di regio Kalimantan juga tak kalah serunya. Pertanyaan yang diajukan peserta beragam dan menarik. Diantaranya bagaimana cara melawan kedagingan kita, bagaimana cara mengampuni dan melupakan mantan, juga ada pertanyaan yang sangat relate dengan orang muda saat ini, yaitu bagaimana cara mengaplikasikan cara pacaran kristiani di zaman yang makin sekuler ini.
Closing statement narasumber kali ini, menekankan bahwa kita harus terus menerima Cinta (Tuhan) sebanyak-banyaknya dan jangan takut untuk melawan arus. Bukan melawan arus dalam hal negatif, tapi tetap berdiri teguh pada apa yang benar, karena panggilan hidup kita adalah kita diminta untuk menjadi pribadi yang ‘sexy’ dan ‘holy’ dihadapan Tuhan. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Romo Frans Kristi Adi Prasetyo Pr yang adalah Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI dan RD. Benardinus Penta Putra Hernandi - Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Palangkaraya.
Kita tentunya tidak dapat berjalan sendirian dalam mencapai proses pengenalan diri dan menemukan panggilan hidup. Kita membutuhkan komunitas sebagai tempat untuk berinteraksi, berdinamika dan bertumbuh. So, young people, yuk cari komunitas di Gereja atau Parokimu, bergabunglah di sana untuk bertumbuh dan berbuah.
Apabila ada yang memerlukan bantuan agar komunitas di daerah teman-teman dapat lebih berkembang, silakan kontak kami di sini atau IG @domuscordis untuk info lebih lanjut.